Biografi Anies Baswedan - Profil Dan Biodata Lengkapnya
Biografi dan Profil Anies Baswedan serta Biodata Lengkapnya. Namanya sudah tidak ajaib lagi di Indonesia. Ia populer sebagai praktisi pendidikan atau akademisi. Pernah menjabat sebagai Rektor Paramadina, Menteri Pendidikan kurun presiden Joko Widodo. Kini ia kini terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta yang akan dilantik pada Oktober 2017 bersama dengan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan lahir dengan dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan. Ia dilahirkan pada tanggal 7 Mei 1969 di Kuningan, provinsi Jawa Barat.
Anis Baswedan terlahir di keluarga Akademisi. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Drs. Rasyid Baswedan, S.U. yang bekerja sebagai Dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Indonesia dan Prof. Dr. Aliyah Rasyid, M.Pd. yang bekerja sebagai Guru besar dan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Negeri Yogyakarta).
Anies Baswedan merupakan cucu dari Abdurrachman Baswedan (AR Baswedan), Kakeknya merupakan salah seorang pejuang pergerakan nasional dan pernah menjadi Menteri Penerangan pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Anies diketahui mempunyai saudara berjulukan Abdillah Rasyid Baswedan dan Ridwan Rasyid Baswedan. Anies juga merupakan sepupu dari Novel Baswedan yang merupakan penyidik di KPK.
Sejak kecil Anies Baswedan telah bersahabat dengan dunia organisasi dan kepemimpinan. Ketika berumur 12 tahun, Anies membentuk kelompok belum dewasa muda antara umur 7 hingga 15 tahun di kampungnya yang diberi nama 'Kelabang' (Klub Anak Berkembang), Kelompok ini sering mengadakan banyak sekali aktivitas olahraga dan kesenian.
Anies Baswedan memulai pendidikan formalnya menjelang usia lima tahun. Ia masuk ke sekolah Taman Kanak-kanak Masjid Syuhada di Kota Baru, Yogyakarta. Kemudian, memasuki usia enam tahun Anies bersekolah di SD Laboratori Yogyakarta, tamat dari sana, Anies melanjutkan pendidikannya di di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Yogyakarta.
Anies melanjutkan masa SMA-nya di SMAN 2 Yogyakarta. Ketika SMA, Anies pernah menjadi ketua OSIS se-Indonesia ketika ia mengikuti pembinaan kepemimpinan di Jakarta pada September 1985. Ia menjadi ketua dari 300 delegasi SMA-SMA se-Indonesia, walaupun pada dikala itu Anies gres berada di kelas satu.
Kuliah di UGM dan Menyelesaikan Pendidikan Doktor di Amerika Serikat
Anies menjalani pendidikan di Sekolah Menengan Atas selama 4 tahun antara tahun 1985 hingga 1989 alasannya yaitu ia terpilih sebagai peserta dalam jadwal AFS yaitu jadwal pertukaran pelajar yang di diselenggarakan oleh Bina Antarbudaya, selama satu tahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat (1987-1988).
Tamat dari SMA, Anies lalu melanjutkan kuliahnya di Universitas Gajah Mada di Fakultas Ekonomi. Semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) (1989-1995), Anies Baswedan aktif di gerakan mahasiswa menyerupai di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa UGM.
Sewaktu menjadi mahasiswa UGM, Anies mendapat beasiswa Japan Airlines Foundation untuk mengikuti kuliah demam isu panas bidang Asian Studies di Universitas Sophia di Tokyo, Jepang. Setelah lulus kuliah di UGM pada 1995, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM.
Selama bekerja di UGM, Anies mendapat beasiswa Fulbright untuk pendidikan Master Bidang International Security and Economic Policy di Universitas Maryland, College Park. Sewaktu kuliah, beliau dianugerahi William P. Cole III Fellow di Maryland School of Public Policy, ICF Scholarship, dan ASEAN Student Award.
Di tahun 2005, Anies menjadi peserta Gerald Maryanov Fellow di Departemen Ilmu Politik di Universitas Northern Illinois sehingga sanggup menuntaskan disertasinya wacana "Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia".
Ketika berada di Amerika Serikat, Anies aktif di dunia akademik dengan menulis sejumlah artikel dan menjadi pembicara dalam banyak sekali konferensi. Ia banyak menulis artikel mengenai desentralisasi, demokrasi, dan politik Islam di Indonesia.
Artikel jurnalnya yang berjudul "Political Islam: Present and Future Trajectory" dimuat di Asian Survey, sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Universitas California. Sementara, artikel Indonesian Politics in 2007: The Presidency, Local Elections and The Future of Democracy diterbitkan oleh BIES, Australian National University.
Kembali ke Indonesia, Anies bekerja sebagai National Advisor bidang desentralisasi dan otonomi tempat di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta (2006-2007). Selain itu pernah juga menjadi peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia (2005-2007).
Anies Baswedan Menjadi Rektor Universitas Paramadina
Pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan dilantik menjadi rektor Universitas Paramadina. Anies menjadi rektor menggantikan posisi yang dulu ditempati oleh cendekiawan dan intelektual Muslim, Nurcholish Madjid, yang juga merupakan pendiri universitas tersebut. Saat itu ia gres berusia 38 tahun dan menjadi rektor termuda di Indonesia. Majalah Foreign Policy memasukan Anies dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia.
Pada 2008, Ia merintis Program Beasiswa di Universitas Paramadina berjulukan Paramadina Fellowship. Program ini mengadopsi konsep yang biasa dipakai di universitas-universitas di Amerika Utara dan Eropa dengan menyematkan nama sponsor sebagai predikat peserta beasiswa. Jika mahasiswa A mendapat beasiswa dari institusi B, yang memang menjadi salah satu sponsor, di belakang nama mahasiswa dicantumkan nama sponsor, menjadi A, Paramadina, Institusi B Fellow.
Prestasi dan Penghargaan Anies Baswedan
Nama Anies Baswedan tercantum sebagai satu-satunya orang Indonesia yang masuk pada daftar majalah Foreign Policy yang rilis pada April 2008. Anies berada pada jajaran nama-nama tokoh dunia antara lain tokoh perdamaian, Noam Chomsky, para peserta penghargaan Nobel, menyerupai Shirin Ebadi, Al Gore, Muhammad Yunus, dan Amartya Sen, serta Vaclav Havel, filsuf, negarawan, sastrawan, dan ikon demokrasi dari Ceko. Sementara, World Economic Forum, berpusat di Davos, menentukan Anies sebagai salah satu Young Global Leaders (Februari 2009).
Majalah bulanan Foresight berbahasa Jepang itu menilai bahwa Anies yaitu tokoh yang merupakan salah satu calon pemimpin Indonesia masa mendatang. Pada Pemilu 2009, Anies menjadi moderator dalam jadwal debat calon presiden 2009.
Pada tamat 2009, Anies dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi anggota Tim-8 dalam kasus sangkaan pidana terhadap pimpinan KPK yaitu Bibit dan Chandra. Anies, yang bukan berlatar belakang hukum, dipilih menjadi Juru Bicara Tim-8.
Kemudian, pada April 2010, Anies Baswedan terpilih sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight yang terbit di Jepang tamat April (2010).
Dalam edisi khusus yang berjudul “20 Orang 20 Tahun”, Majalah Foresight menampilkan 20 tokoh yang diperkirakan skan menjadi perhatian dunia. Mereka akan berperan dalam perubahan dunia dua dekade mendatang.
Nama Anies disematkan bersama 19 tokoh dunia lain menyerupai Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Menlu Inggris David Miliband, anggota Parlemen dan Sekjen Indian National CongressIndia Rahul Gandhi, serta politisi muda Partai Republik dan anggota House of Representative AS, Paul Ryan.
Penyampaiannya yang sistematis, tenang dan obyektif dianggap turut membantu menjernihkan suasana dalam suhu politik yang agak memanas pada masa itu (Tim-8 bekerja non-stop selama 2 ahad di bulan November 2009). Anies yaitu seorang muslim moderat yang hingga dikala ini tetap konsisten pada pendiriannya untuk tidak memihak pada kekuatan (politik) tertentu.
Memasuki tahun 2013, Anie Baswedan resmi terjun ke dunia politik sehabis usang bergelut di dunia pendidikan dan sosial. Ia lalu menjadi peserta konvensi capres dari partai demokrat. Namun tahun 2014, Anies lalu resmi bergabung dalam tim pemenangan Capres Jokowi - Jusuf Kalla dimana posisinya ketika itu sebagai Juru Bicara dari pasangan Capres dan Cawapres Jokowi -JK.
Menteri Pendidikan Republik Indonesia
Kemudian sehabis Jokowi - Jusuf Kalla ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2014, Jokowi lalu menunjuk Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ketika memimpin kementrian pendidikan, Anies Baswedan lalu merombak organisasi di lingkup kementrian pendidikan menyerupai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipisahkan, dan digabung dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Selain itu ia juga melaksanakan Pembenahan pada seleksi terbuka kemendikbud lalu melaksanakan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP), menciptakan jadwal sekolah kondusif serta mengimbau para orangtua mengantar anaknya sekolah pada tahun aliran baru. Anies juga menerapkan kurikulum pendidikan terbaru serta berbagi guru berkualitas di biar merata di semua wilayah serta melaksanakan hingga reformasi ujian nasional.
Banyak prestasi yang dibentuk oleh Anies Baswedan ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan di kurun pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla, Anie Baswedan menjabat sebagai menteri pendidikan dari tahun 2014 hingga pertengahan tahun 2016. Setelah itu ia lalu digantikan oleh Muhadjir Effendy.
Gubernur DKI Jakarta
Setelah tidak menjabat sebagai menteri pendidikan, Anies Baswedan lalu diusung oleh partai Gerindra untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta. Ia lalu terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 bersama dengan Sandiaga Uno sebagao Wakilnya mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok serta Djarot Saiful Hidayat dalam pilkada DKI Jakarta yang digelar dalam dua putaran.
Mengenai keluarga, Anies Baswedan menikah dengan Fery Farhati Ganis, S.Psi., M.Sc. dan dikaruniai empat anak: Mutiara Annisa (sulung), Mikail Azizi (kedua), Kaisar Hakam (ketiga), dan Ismail Hakim (bungsu). Kediaman Anis Baswedan bertempat tinggal di tempat Lebak Bulus di Jakarta.
Lahir : 7 Mei 1969, di Kuningan, Jawa Barat
Agama : Islam
Anies Baswedan lahir dengan dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan. Ia dilahirkan pada tanggal 7 Mei 1969 di Kuningan, provinsi Jawa Barat.
Anis Baswedan terlahir di keluarga Akademisi. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Drs. Rasyid Baswedan, S.U. yang bekerja sebagai Dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Indonesia dan Prof. Dr. Aliyah Rasyid, M.Pd. yang bekerja sebagai Guru besar dan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Negeri Yogyakarta).
Anies Baswedan merupakan cucu dari Abdurrachman Baswedan (AR Baswedan), Kakeknya merupakan salah seorang pejuang pergerakan nasional dan pernah menjadi Menteri Penerangan pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Anies diketahui mempunyai saudara berjulukan Abdillah Rasyid Baswedan dan Ridwan Rasyid Baswedan. Anies juga merupakan sepupu dari Novel Baswedan yang merupakan penyidik di KPK.
Sejak kecil Anies Baswedan telah bersahabat dengan dunia organisasi dan kepemimpinan. Ketika berumur 12 tahun, Anies membentuk kelompok belum dewasa muda antara umur 7 hingga 15 tahun di kampungnya yang diberi nama 'Kelabang' (Klub Anak Berkembang), Kelompok ini sering mengadakan banyak sekali aktivitas olahraga dan kesenian.
Anies Baswedan memulai pendidikan formalnya menjelang usia lima tahun. Ia masuk ke sekolah Taman Kanak-kanak Masjid Syuhada di Kota Baru, Yogyakarta. Kemudian, memasuki usia enam tahun Anies bersekolah di SD Laboratori Yogyakarta, tamat dari sana, Anies melanjutkan pendidikannya di di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Yogyakarta.
Anies melanjutkan masa SMA-nya di SMAN 2 Yogyakarta. Ketika SMA, Anies pernah menjadi ketua OSIS se-Indonesia ketika ia mengikuti pembinaan kepemimpinan di Jakarta pada September 1985. Ia menjadi ketua dari 300 delegasi SMA-SMA se-Indonesia, walaupun pada dikala itu Anies gres berada di kelas satu.
Kuliah di UGM dan Menyelesaikan Pendidikan Doktor di Amerika Serikat
![]() |
Anies Baswedan Muda |
Tamat dari SMA, Anies lalu melanjutkan kuliahnya di Universitas Gajah Mada di Fakultas Ekonomi. Semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) (1989-1995), Anies Baswedan aktif di gerakan mahasiswa menyerupai di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa UGM.
Sewaktu menjadi mahasiswa UGM, Anies mendapat beasiswa Japan Airlines Foundation untuk mengikuti kuliah demam isu panas bidang Asian Studies di Universitas Sophia di Tokyo, Jepang. Setelah lulus kuliah di UGM pada 1995, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM.
Selama bekerja di UGM, Anies mendapat beasiswa Fulbright untuk pendidikan Master Bidang International Security and Economic Policy di Universitas Maryland, College Park. Sewaktu kuliah, beliau dianugerahi William P. Cole III Fellow di Maryland School of Public Policy, ICF Scholarship, dan ASEAN Student Award.
Di tahun 2005, Anies menjadi peserta Gerald Maryanov Fellow di Departemen Ilmu Politik di Universitas Northern Illinois sehingga sanggup menuntaskan disertasinya wacana "Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia".
Ketika berada di Amerika Serikat, Anies aktif di dunia akademik dengan menulis sejumlah artikel dan menjadi pembicara dalam banyak sekali konferensi. Ia banyak menulis artikel mengenai desentralisasi, demokrasi, dan politik Islam di Indonesia.
Artikel jurnalnya yang berjudul "Political Islam: Present and Future Trajectory" dimuat di Asian Survey, sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Universitas California. Sementara, artikel Indonesian Politics in 2007: The Presidency, Local Elections and The Future of Democracy diterbitkan oleh BIES, Australian National University.
Kembali ke Indonesia, Anies bekerja sebagai National Advisor bidang desentralisasi dan otonomi tempat di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta (2006-2007). Selain itu pernah juga menjadi peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia (2005-2007).
Anies Baswedan Menjadi Rektor Universitas Paramadina
Pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan dilantik menjadi rektor Universitas Paramadina. Anies menjadi rektor menggantikan posisi yang dulu ditempati oleh cendekiawan dan intelektual Muslim, Nurcholish Madjid, yang juga merupakan pendiri universitas tersebut. Saat itu ia gres berusia 38 tahun dan menjadi rektor termuda di Indonesia. Majalah Foreign Policy memasukan Anies dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia.
Pada 2008, Ia merintis Program Beasiswa di Universitas Paramadina berjulukan Paramadina Fellowship. Program ini mengadopsi konsep yang biasa dipakai di universitas-universitas di Amerika Utara dan Eropa dengan menyematkan nama sponsor sebagai predikat peserta beasiswa. Jika mahasiswa A mendapat beasiswa dari institusi B, yang memang menjadi salah satu sponsor, di belakang nama mahasiswa dicantumkan nama sponsor, menjadi A, Paramadina, Institusi B Fellow.
Prestasi dan Penghargaan Anies Baswedan
Nama Anies Baswedan tercantum sebagai satu-satunya orang Indonesia yang masuk pada daftar majalah Foreign Policy yang rilis pada April 2008. Anies berada pada jajaran nama-nama tokoh dunia antara lain tokoh perdamaian, Noam Chomsky, para peserta penghargaan Nobel, menyerupai Shirin Ebadi, Al Gore, Muhammad Yunus, dan Amartya Sen, serta Vaclav Havel, filsuf, negarawan, sastrawan, dan ikon demokrasi dari Ceko. Sementara, World Economic Forum, berpusat di Davos, menentukan Anies sebagai salah satu Young Global Leaders (Februari 2009).
Majalah bulanan Foresight berbahasa Jepang itu menilai bahwa Anies yaitu tokoh yang merupakan salah satu calon pemimpin Indonesia masa mendatang. Pada Pemilu 2009, Anies menjadi moderator dalam jadwal debat calon presiden 2009.
Pada tamat 2009, Anies dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi anggota Tim-8 dalam kasus sangkaan pidana terhadap pimpinan KPK yaitu Bibit dan Chandra. Anies, yang bukan berlatar belakang hukum, dipilih menjadi Juru Bicara Tim-8.
Kemudian, pada April 2010, Anies Baswedan terpilih sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight yang terbit di Jepang tamat April (2010).
Dalam edisi khusus yang berjudul “20 Orang 20 Tahun”, Majalah Foresight menampilkan 20 tokoh yang diperkirakan skan menjadi perhatian dunia. Mereka akan berperan dalam perubahan dunia dua dekade mendatang.
Nama Anies disematkan bersama 19 tokoh dunia lain menyerupai Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Menlu Inggris David Miliband, anggota Parlemen dan Sekjen Indian National CongressIndia Rahul Gandhi, serta politisi muda Partai Republik dan anggota House of Representative AS, Paul Ryan.
Penyampaiannya yang sistematis, tenang dan obyektif dianggap turut membantu menjernihkan suasana dalam suhu politik yang agak memanas pada masa itu (Tim-8 bekerja non-stop selama 2 ahad di bulan November 2009). Anies yaitu seorang muslim moderat yang hingga dikala ini tetap konsisten pada pendiriannya untuk tidak memihak pada kekuatan (politik) tertentu.
Memasuki tahun 2013, Anie Baswedan resmi terjun ke dunia politik sehabis usang bergelut di dunia pendidikan dan sosial. Ia lalu menjadi peserta konvensi capres dari partai demokrat. Namun tahun 2014, Anies lalu resmi bergabung dalam tim pemenangan Capres Jokowi - Jusuf Kalla dimana posisinya ketika itu sebagai Juru Bicara dari pasangan Capres dan Cawapres Jokowi -JK.
Menteri Pendidikan Republik Indonesia
Kemudian sehabis Jokowi - Jusuf Kalla ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2014, Jokowi lalu menunjuk Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ketika memimpin kementrian pendidikan, Anies Baswedan lalu merombak organisasi di lingkup kementrian pendidikan menyerupai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipisahkan, dan digabung dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Selain itu ia juga melaksanakan Pembenahan pada seleksi terbuka kemendikbud lalu melaksanakan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP), menciptakan jadwal sekolah kondusif serta mengimbau para orangtua mengantar anaknya sekolah pada tahun aliran baru. Anies juga menerapkan kurikulum pendidikan terbaru serta berbagi guru berkualitas di biar merata di semua wilayah serta melaksanakan hingga reformasi ujian nasional.
Banyak prestasi yang dibentuk oleh Anies Baswedan ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan di kurun pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla, Anie Baswedan menjabat sebagai menteri pendidikan dari tahun 2014 hingga pertengahan tahun 2016. Setelah itu ia lalu digantikan oleh Muhadjir Effendy.
Gubernur DKI Jakarta
Setelah tidak menjabat sebagai menteri pendidikan, Anies Baswedan lalu diusung oleh partai Gerindra untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta. Ia lalu terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 bersama dengan Sandiaga Uno sebagao Wakilnya mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok serta Djarot Saiful Hidayat dalam pilkada DKI Jakarta yang digelar dalam dua putaran.
Mengenai keluarga, Anies Baswedan menikah dengan Fery Farhati Ganis, S.Psi., M.Sc. dan dikaruniai empat anak: Mutiara Annisa (sulung), Mikail Azizi (kedua), Kaisar Hakam (ketiga), dan Ismail Hakim (bungsu). Kediaman Anis Baswedan bertempat tinggal di tempat Lebak Bulus di Jakarta.
BIODATA ANIES BASWEDAN
Nama Lengkap : Anies Rasyid BaswedanLahir : 7 Mei 1969, di Kuningan, Jawa Barat
Agama : Islam
Orang Tua : Rasyid Baswedan (Ayah) / Aliyah Rasyid (Ibu)
Saudara : Abdillah Rasyid Baswedan dan Ridwan Rasyid Baswedan Istri : Fery Farhati Ganis
Anak :- Mutiara Annisa Baswedan
- Mikail Azizi Baswedan
- Kaisar Hakam Baswedan
- Ismail Hakim Baswedan
Riwayat Pendidikan :
- TK Masjid Syuhada
- SD Laboratori Yogyakarta
- SMP Negeri 5 Yogyakarta.
- SMAN 2 Yogyakarta
- Universitas Gadjah Mada
- University of Maryland, College Park
- University Northern Illinois
Riwayat Pekerjaan :
- Peneliti di Pusat Antar-Universitas Studi Ekonomi UGM
- Manajer Riset IPC, Inc, Chicago, Amerika Serikat
- Direktur Riset Indonesian Institute Center
- Rektor Paramadina (2007-2015)
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2014-2016)
- Gubernur DKI Jakarta (2017)
Penghargaan Anies Baswedan :
- The Golden Awards Rakyat Merdeka
- Anugerah Integritas Nasional
- Dompet Dhuafa Award 2013
- Anugerah Hari Sastra Indonesia
- Gerald Maryanov Award
- 100 Intelektual Publik Dunia
- Young Global Leaders
- 20 Tokoh Pembawa Perubahan Dunia
- PASIAD Education Award
- Nakasone Yasuhiro Award
- 500 Muslim Berpengaruh di Dunia
Itulah Biografi dan Profil Singkat Anies Baswedan beserta biodata. Semoga info ini sanggup bermanfaat bagi para pembaca Biografiku.com.
0 Response to "Biografi Anies Baswedan - Profil Dan Biodata Lengkapnya"
Post a Comment