Biografi Erick Thohir - Pengusaha Indonesia Dan Pemilik Klub Inter Milan
William Soeryadjaya merupakan pemilik dari Grup Astra International. Erick Thohir menempuh pendidikan sarjananya di di Glendale University, lalu ia melanjutkan agenda Masternya dalam bidang Administrasi Bisnis (Master of Business Administration) di Universitas Nasional California dan memperoleh gelar masternya pada tahun 1993. Meskipun berasal dari keluarga pengusaha, Erick Thohir tidak diperkenankan oleh ayahnya untuk mengurus perjuangan bisnis keluarganya.
Maka, sekembalinya ke Indonesia, Erick Thohir bersama Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana dan R. Harry Zulnardy, mereka lalu mendirikan Mahaka Group. Erick Thohir tertarik dengan bisnis media maka Perusahaannya lalu mengakuisisi harian Republika pada tahun 2001 ketika itu tengah didera krisis keuangan dan berada di ambang kebangkrutan. Karena belum banyak mempunyai pengalaman dalam bisnis media, maka ia lalu berguru dari ayahnya serta lalu menerima bimbingan Jakob Oetama dari Kompas dan lalu Dahlan Iskan yang merupakan bos dari Jawa Pos.
Erick Thohir lalu menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media sampai 30 Juni 2008, lalu sesudah iitu ia menjabat sebagai komisioner semenjak Juni 2010 sampai ketika ini. Kemudian PT Mahaka Group miliknya membeli pula Harian Indonesia dan diterbitkan ulang dengan nama Sin Chew-Harian Indonesia dengan konten editorial dan pengelolaan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Media ini lalu dikelola secara independen oleh PT Emas Dua Ribu, kawan perusahaan Mahaka Media. Selain itu, Erick juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi untuk Kamar Dagang Industri (KADIN).
Hingga tahun 2009, Grup Mahaka milik Erick Thohir telah berkembang di dunia media dan menguasai majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest, Sementara untuk bisnis media surat kabar, Grup Mahaka mempunyai Sin Chew Indonesia dan Republika, sementara untuk Stasiun TV, Grup Mahaka Miliknya mempunyai JakTV, stasiun radio GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio. Selain di bidang media Erick juga mempunyai perjuangan di bidang periklanan, jual-beli tiket, serta desain situs web. Ia juga pendiri dari organisasi amal "Darma Bakti Mahaka Foundation" dan "Dompet Dhuafa Republika", serta menjadi Presiden Direktur VIVA grup dan Beyond Media.
Dibidang olahraga alasannya ialah Eick sangat menyayangi olah raga bola basket, maka ia mendirikan klub Bola Basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta. Ia bercita-cita menimbulkan olah raga tak hanya sebagai hobi, melainkan pula sebagai lahan bisnis yang menguntungkan bagi atlet dan pemilik klub. Erick Thohir juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI pada periode 2006 sampai 2010 dan lalu menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara(SEABA) selama dua kali, yaitu periode 2006 sampai 2010 dan 2010 sampai 2014. Tahun 2012 Erick dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012.
Pada Tahun 2012, Erick Thohir bersama Levien menjadi pemilik saham lebih banyak didominasi klub D.C. United, D.C yang merupakan sebuah klub sepak bola profesional asal Amerika Serikat yang berbasis di Washington, DC. Klub ini berkompetisi di Major League Soccer. Transaksi ini membuatnya dikenal sebagai orang Asia pertama yang mempunyai Tim Basket NBA sesudah sebelumnya ia membeli saham dari Philadelphia 76ers.
Kemudian, pada tahun 2013, Erick Thohir menciptakan gebrakan dengan membeli 70 Persen saham Klub Sepakbola asal Italia yaitu Inter Milan, dari pemilik sebelumnya, Massimo Moratti senilai senilai 350 juta euro atau setara Rp 5,3 triliun. Lewat pembelian tersebut, Erick menjadi pemilik klub sepakbola besar Eropa terbaru yang berasal dari negara berkembang. Kepemilikan Erick atas Inter Milan menambah nama dalam daftar pengusaha negara berkembang yang berhasil mengakuisisi klub sepakbola yang terkenal di mata dunia. Pada hari Jum'at, 15 November 2013, Thohir resmi menjabat sebagai presiden klub Inter Milan yang baru. menggantikan Massimo Moratti yang telah menjabat selama 18 tahun di Inter Milan. Itulah sedikit ulasan mengenai biografi Erick Thohir seorang Pengusaha muda asal Indonesia dan juga pemilik dari Inter Milan. biografiku.com
Maka, sekembalinya ke Indonesia, Erick Thohir bersama Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana dan R. Harry Zulnardy, mereka lalu mendirikan Mahaka Group. Erick Thohir tertarik dengan bisnis media maka Perusahaannya lalu mengakuisisi harian Republika pada tahun 2001 ketika itu tengah didera krisis keuangan dan berada di ambang kebangkrutan. Karena belum banyak mempunyai pengalaman dalam bisnis media, maka ia lalu berguru dari ayahnya serta lalu menerima bimbingan Jakob Oetama dari Kompas dan lalu Dahlan Iskan yang merupakan bos dari Jawa Pos.
Erick Thohir lalu menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media sampai 30 Juni 2008, lalu sesudah iitu ia menjabat sebagai komisioner semenjak Juni 2010 sampai ketika ini. Kemudian PT Mahaka Group miliknya membeli pula Harian Indonesia dan diterbitkan ulang dengan nama Sin Chew-Harian Indonesia dengan konten editorial dan pengelolaan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Media ini lalu dikelola secara independen oleh PT Emas Dua Ribu, kawan perusahaan Mahaka Media. Selain itu, Erick juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi untuk Kamar Dagang Industri (KADIN).
Hingga tahun 2009, Grup Mahaka milik Erick Thohir telah berkembang di dunia media dan menguasai majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest, Sementara untuk bisnis media surat kabar, Grup Mahaka mempunyai Sin Chew Indonesia dan Republika, sementara untuk Stasiun TV, Grup Mahaka Miliknya mempunyai JakTV, stasiun radio GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio. Selain di bidang media Erick juga mempunyai perjuangan di bidang periklanan, jual-beli tiket, serta desain situs web. Ia juga pendiri dari organisasi amal "Darma Bakti Mahaka Foundation" dan "Dompet Dhuafa Republika", serta menjadi Presiden Direktur VIVA grup dan Beyond Media.
Dibidang olahraga alasannya ialah Eick sangat menyayangi olah raga bola basket, maka ia mendirikan klub Bola Basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta. Ia bercita-cita menimbulkan olah raga tak hanya sebagai hobi, melainkan pula sebagai lahan bisnis yang menguntungkan bagi atlet dan pemilik klub. Erick Thohir juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI pada periode 2006 sampai 2010 dan lalu menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara(SEABA) selama dua kali, yaitu periode 2006 sampai 2010 dan 2010 sampai 2014. Tahun 2012 Erick dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012.
Pada Tahun 2012, Erick Thohir bersama Levien menjadi pemilik saham lebih banyak didominasi klub D.C. United, D.C yang merupakan sebuah klub sepak bola profesional asal Amerika Serikat yang berbasis di Washington, DC. Klub ini berkompetisi di Major League Soccer. Transaksi ini membuatnya dikenal sebagai orang Asia pertama yang mempunyai Tim Basket NBA sesudah sebelumnya ia membeli saham dari Philadelphia 76ers.
Kemudian, pada tahun 2013, Erick Thohir menciptakan gebrakan dengan membeli 70 Persen saham Klub Sepakbola asal Italia yaitu Inter Milan, dari pemilik sebelumnya, Massimo Moratti senilai senilai 350 juta euro atau setara Rp 5,3 triliun. Lewat pembelian tersebut, Erick menjadi pemilik klub sepakbola besar Eropa terbaru yang berasal dari negara berkembang. Kepemilikan Erick atas Inter Milan menambah nama dalam daftar pengusaha negara berkembang yang berhasil mengakuisisi klub sepakbola yang terkenal di mata dunia. Pada hari Jum'at, 15 November 2013, Thohir resmi menjabat sebagai presiden klub Inter Milan yang baru. menggantikan Massimo Moratti yang telah menjabat selama 18 tahun di Inter Milan. Itulah sedikit ulasan mengenai biografi Erick Thohir seorang Pengusaha muda asal Indonesia dan juga pemilik dari Inter Milan. biografiku.com
0 Response to "Biografi Erick Thohir - Pengusaha Indonesia Dan Pemilik Klub Inter Milan"
Post a Comment