Biografi Merry Riana - Motivator Perempuan Tersukses
Biografi Merry Riana - Motivator Wanita Tersukses. Buku yang berjudul "Mimpi Sejuta Dolar" itulah sebuah judul buku inspiratif dan motivatif yang yang terinspirasi dari kisah Merry Riana seorang Entrepreneur perempuan yang sukses di usia muda. Ia juga Seorang Speaker, Trainer dan menjadi Motivator Wanita No.1 di Asia. Merry Riana yang menjadi salah satu Enterpreneur dan Motivator perempuan tersukses ini berasal dari Indonesia, Ia dilahirkan di pada tanggal 29 Mei 1980 di Jakarta, ayahnya berjulukan Ir. Suanto Sosrosaputro dan ibunya berjulukan Lynda Sanian. Merry Riana lahir dan tumbuh di Jakarta dalam sebuah keluarga sederhana keturunan Tionghoa. Orangtua Merry yaitu seorang pebisnis dan ibu rumah tangga. Ia merupakan anak sulung dari 3 bersaudara. Adiknya berjulukan Aris dan juga Erick. Sebagai anak tertua dalam keluarga, ia harus menjadi panutan dalam keluarganya semoga adik-adiknya sanggup mencontohnya.
Merry Riana memulai pendidikannya di SD (SD) Don Bosco Pulomas, tamat dari sana ia kemudian masuk di Sekolah Menengah Pertama Santa Ursula dan juga Sekolah Menengan Atas ia lanjutkan di sekolah yang sama yaitu Sekolah Menengan Atas Santa Ursula yang merupakan sekolah katolik khusus perempuan yang berada di Jakarta Pusat.
Setelah lulus dari SMA, Merry Riana ingin melanjutkan kuliahnya di Universitas Trisakti. Namun, harapan untuk kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti buyar alasannya yaitu kerusuhan besar di tahun 1998. Hal inilah yang kemudian akan merubah takdirnya. Karena kondisi yang tidak kondusif jawaban kerusahan tersebut, Merry Riana kemudian menentukan kuliah di Singapura untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ayah Merry yaitu Suanto Sosrosaputro memutuskan untuk mengirim anaknya berguru di luar negeri. Dan Singapura kala itu merupakan sebuah pilihan yang paling masuk nalar alasannya yaitu jaraknya yang relatif dekat, lingkungan yang kondusif dan sistem pendidikannya yang bagus.
Mulai Kuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura
Merry mulai berguru di dingklik kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998. Merry mengaku jurusan ini menjadi jurusan paling masuk nalar baginya ketika itu. Merry bercita-cita menjadi seorang insinyur. Cita-citanya tersebut mungkin alasannya yaitu ingin membantu sang ayah dalam menjalankan bisnis.
Tanpa persiapan yang memadai untuk kuliah di luar negeri, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Tanpa persiapan bekal dana yang memadai pula, Merry meminjam dana dari Pemerintah Singapura. Ia meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi sehabis ia lulus kuliah dan bekerja.
Dana tersebut sangatlah minim, alasannya yaitu sehabis dihitung-hitung ia hanya mangantungi $10 selama seminggu.Untuk berhemat, Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi hari,makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan gratis, bahkan untuk minumpun ia mengambil dari air keran/tap water di kampusnya.
Hal itu berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah. Kehidupan yang sangat memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar. Dari mulai membagikan pamflet/brosur di jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan Banquet di hotel.
Ketika menyadari hidupnya tak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah, Merry mulai membangun mimpi.
Jatuh Bangun Dalam Berbisnis
Tanpa pengalaman dan pengetahuan bisnis yang memadai, Merry terjun ke dalam dunia bisnis. Itu ia lakukan alasannya yaitu ia mengetahui bahwa mempunyai pekerjaan biasa tidak cukup untuk memenuhi impiannya untuk sukses di usia 30 tahun. Ia mencoba banyak sekali peluang bisnis.
Diapun mencoba peruntungan dengan bisnis pembuatan skripsi,bisnis MLM,mencoba bermain saham,yg semuanya berakhir dengan kegagalan. Merry juga mencoba praktik dengan terjun ke multi level marketing meski akibatnya rugi 200 dollar. Merry bahkan pernah kehilangan 10.000 dollar ketika memutar uangnya di bisnis saham.
Mentalnya sempat jatuh meski dalam kondisi tersebut masih bisa menuntaskan kuliah Sayang, Merry kehilangan semua investasinya dan terpuruk. Meski begitu, Merry kembali bangun dan berusaha keras untuk menjadi entrepreneur. Merry mulai berusaha dari awal dengan berguru secara sungguh-sungguh perihal seluk beluk pasar.
Setelah merasa siap, ia pun memutuskan untuk menekuni industri perencanaan keuangan. Merry berpikir itulah hal yang akan membuatnya bisa mewujudkan impiannya dalam waktu yang relatif singkat.
Tamat kuliah, barulah Merry mempersiapkan diri dengan matang. Bersama Alva Tjenderasa yang merupakan temannya ketika kuliah dulu dan sekarang menjadi suaminya, Berdua mereka mulai menjalankan usaha bersama, Belajar dari pengalaman para pengusaha sukses.
Merry Riana kemudian memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan. Saat Merry memulai karier sebagai seorang penasihat keuangan, ia harus bergulat dengan sejumlah tantangan dan hambatan.
Orang tuanya, dosen serta teman-temannya kurang oke dengan keputusan Merry tersebut. Merry ketika itu belum mempunyai kemampuan berbahasa Mandarin padahal lebih dari separuh penduduk Singapura ialah etnis China.
Sebagai seorang pendatang gila di sana, pengalaman dan korelasi Merry sangat terbatas. Namun, satu alasan yang menciptakan Merry pantang mengalah ialah usianya yang masih muda dan masih lajang sehingga ia merasa lebih bebas dan lebih berani mengambil risiko.
Tanpa merasa terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau keharusan untuk berhasil, Merry lebih menentukan untuk memfokuskan diri pada pengalaman dan pelajaran yang ia bisa dapatkan selama fase-fase awal kariernya.
Tapi Merry sudah membulatkan tekad. Ia bekerja 14 JAM DALAM SEHARI, berdiri di erat stasiun MRT & halte bus untuk menunjukkan asuransi, bahkan ia bekerja sampe tengah malam dan gres pulang jam 2 dini hari, belum lagi pendapatan yang tidak niscaya membuatnya terpaksa kembali berhemat untuk mengatur kebutuhan sehari-hari.
Sukses Sebagai Konsultan Keuangan
Sampai akibatnya ia sukses sebagai Financial Consultant yang menjual produk-produk keuangan dan perbankan ibarat asuransi,kartu kredit.deposito,tabungan,dll. Dalam enam bulan pertama karirnya di Prudential, Merry berhasil melunasi utangnya sebesar 40 ribu dolar Singapura.
Tepat satu tahun pertamanya ia berhasil mendapatkan penghasilan sebesar 200 Ribu Dollar Singapura atau sektar 1,5 Milyar Rupiah. Merry Riana kemudian dianugrahi Penghargaan Penasihat Baru Teratas yang diidam-idamkan banyak orang yang menekuni profesi penasihat keuangan pada tahun 2003.
Kemudian di tahun 2004, prestasi Merry yang cemerlang membuatnya dipromosikan sebagai manajer. Merry kemudian memulai bisnisnya sendiri sehabis diangkat menjadi manajer dengan menyewa kantor dan mempunyai karyawan sendiri kemudian ia mendirikan MRO (Merry Riana Organization) sebuah perusahaan jasa keuangan selain itu ia juga mendirikan MRO Consultancy yang bergerak di bidang pelatihan, motvasi serta percetakan buku yang berbasis di Singapura.
Bersama timnya di MRO, Merry mempunyai aktivitas pemberdayaan perempuan dan belum dewasa muda. Anggota timnya di forum ini bahkan tergolong muda, berusia 20-30 tahun. ”Saya ingin menampung orang muda yang punya ambisi dan semangat ibarat saya,” katanya.
Keinginannya untuk menyebarkan ini tak hanya dilakukan di Singapura. Pada ulang tahunnya ke-30, Merry menciptakan resolusi baru, yaitu memberi imbas positif pada satu juta orang di Asia, terutama di tanah kelahirannya, Indonesia. Tahun 2005, Merry mendapatkan penghargaan sebagai penghargaan Top Agency of the Year dan penghargaan Top Rookie Agency.
Hingga sekarang Merry telah memotivasi dan melatih ribuan profesional dan direktur dalam bidang penjualan, motivasi dan pemasaran. Dalam perusahaannya, Merry menaungi 40 penasihat keuangan, yang uniknya mempunyai usia yang masih belia (antara 21- 30 tahun).
Media-mediapun berbondong-bondong memberitakan cerita suksesnya dan dengan segera Merry Riana dikenal sebagai seorang entrepreneur perempuan yang sukses dan menjadi Motivator untuk membagikan ilmu dan kiat-kiat suksesnya semoga setiap orang menjadi pribadi-pribadi yang sukses.
Kini,Merry Riana mempunyai mimpi untuk mengatakan imbas positif bagi 1 juta orang di Asia,terutama di Indonesia. Salah satunya dengan meluncurkan buku "Mimpi Sejuta Dolar" yang sangat inspiratif dan akan diangkat ke layar lebar.
Merry menyatakan bahwa motivasinya tidak hanya berasal dari keinginan untuk mengatakan kehidupan yang lebih baik pada kedua orangtuanya tetapi juga dari ambisinya untuk membantu generasi muda lainnya untuk melaksanakan hal serupa.
Ia berharap para cowok bisa mengatakan kehidupan yang lebih baik, tak hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga orang bau tanah mereka dan anggota keluarga mereka yang lain.
Buku " Mimpi Sejuta Dolar " sendiri sudah menjadi National Bestseller hanya dalam waktu 1 bulan sehabis peluncurannya. Buku ini menarik perhatian publik Singapura dan Asia Tenggara alasannya yaitu menuliskan perihal prestasi Merry Riana menghasilkan S$ 1.000.000 pada usia 26 tahun yang Awalnya, Merry Riana yaitu mahasiswi Nanyang Technological University yang berhutang sebanyak S$ 40.000.
Profil kesuksesan Merry Riana mulai dikenal sehabis muncul di artikel The Strait Times pada tanggal 26 Januari 2007 yang berjudul "She's made her first million at just age 26" ("Ia mencapai satu juta dolar pertamanya di usia 26 tahun").
Merry Riana aktif sebagai pembicara di banyak sekali seminar, perusahaan, sekolah dan media massa di Singapura dan beberapa negara di Asia Tenggara. Ia dikenal ulet dalam memanfaatkan jejaring sosial Twitter melalui akun twitternya di @MerryRiana
Biodata Merry Riana
Nama lahir : Merry Riana
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 29 Mei 1980
Orang bau tanah : Ir. Suanto Sosrosaputro (Ayah), Lynda Sanian (Ibu)
Suami : Alva Christopher Tjenderasa
Anak : Alvernia Mary Liu, Alvian Mark Liu
Almamater : Nanyang Technological University, Singapura
Kata-kata Motivasi dari Merry Riana
Merry Riana memulai pendidikannya di SD (SD) Don Bosco Pulomas, tamat dari sana ia kemudian masuk di Sekolah Menengah Pertama Santa Ursula dan juga Sekolah Menengan Atas ia lanjutkan di sekolah yang sama yaitu Sekolah Menengan Atas Santa Ursula yang merupakan sekolah katolik khusus perempuan yang berada di Jakarta Pusat.
Setelah lulus dari SMA, Merry Riana ingin melanjutkan kuliahnya di Universitas Trisakti. Namun, harapan untuk kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti buyar alasannya yaitu kerusuhan besar di tahun 1998. Hal inilah yang kemudian akan merubah takdirnya. Karena kondisi yang tidak kondusif jawaban kerusahan tersebut, Merry Riana kemudian menentukan kuliah di Singapura untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ayah Merry yaitu Suanto Sosrosaputro memutuskan untuk mengirim anaknya berguru di luar negeri. Dan Singapura kala itu merupakan sebuah pilihan yang paling masuk nalar alasannya yaitu jaraknya yang relatif dekat, lingkungan yang kondusif dan sistem pendidikannya yang bagus.
Mulai Kuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura
Merry mulai berguru di dingklik kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998. Merry mengaku jurusan ini menjadi jurusan paling masuk nalar baginya ketika itu. Merry bercita-cita menjadi seorang insinyur. Cita-citanya tersebut mungkin alasannya yaitu ingin membantu sang ayah dalam menjalankan bisnis.
Tanpa persiapan yang memadai untuk kuliah di luar negeri, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Tanpa persiapan bekal dana yang memadai pula, Merry meminjam dana dari Pemerintah Singapura. Ia meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi sehabis ia lulus kuliah dan bekerja.
Dana tersebut sangatlah minim, alasannya yaitu sehabis dihitung-hitung ia hanya mangantungi $10 selama seminggu.Untuk berhemat, Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi hari,makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan gratis, bahkan untuk minumpun ia mengambil dari air keran/tap water di kampusnya.
Hal itu berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah. Kehidupan yang sangat memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar. Dari mulai membagikan pamflet/brosur di jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan Banquet di hotel.
Ketika menyadari hidupnya tak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah, Merry mulai membangun mimpi.
....Saya menciptakan resolusi ketika ulang tahun ke-20. Saya harus punya kebebasan finansial sebelum usia 30. Dengan kata lain, harus jadi orang sukses. The lowest point in my life menciptakan saya ingin mewujudkan mimpi tersebut, - Merry Riana.Karena tak punya latar belakang pendidikan dan pengalaman bisnis, Merry mengumpulkan informasi dengan mengikuti banyak sekali seminar dan melibatkan diri dalam organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi dengan dunia bisnis.
Jatuh Bangun Dalam Berbisnis
Tanpa pengalaman dan pengetahuan bisnis yang memadai, Merry terjun ke dalam dunia bisnis. Itu ia lakukan alasannya yaitu ia mengetahui bahwa mempunyai pekerjaan biasa tidak cukup untuk memenuhi impiannya untuk sukses di usia 30 tahun. Ia mencoba banyak sekali peluang bisnis.
Diapun mencoba peruntungan dengan bisnis pembuatan skripsi,bisnis MLM,mencoba bermain saham,yg semuanya berakhir dengan kegagalan. Merry juga mencoba praktik dengan terjun ke multi level marketing meski akibatnya rugi 200 dollar. Merry bahkan pernah kehilangan 10.000 dollar ketika memutar uangnya di bisnis saham.
Mentalnya sempat jatuh meski dalam kondisi tersebut masih bisa menuntaskan kuliah Sayang, Merry kehilangan semua investasinya dan terpuruk. Meski begitu, Merry kembali bangun dan berusaha keras untuk menjadi entrepreneur. Merry mulai berusaha dari awal dengan berguru secara sungguh-sungguh perihal seluk beluk pasar.
Setelah merasa siap, ia pun memutuskan untuk menekuni industri perencanaan keuangan. Merry berpikir itulah hal yang akan membuatnya bisa mewujudkan impiannya dalam waktu yang relatif singkat.
Tamat kuliah, barulah Merry mempersiapkan diri dengan matang. Bersama Alva Tjenderasa yang merupakan temannya ketika kuliah dulu dan sekarang menjadi suaminya, Berdua mereka mulai menjalankan usaha bersama, Belajar dari pengalaman para pengusaha sukses.
Merry Riana kemudian memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan. Saat Merry memulai karier sebagai seorang penasihat keuangan, ia harus bergulat dengan sejumlah tantangan dan hambatan.
Orang tuanya, dosen serta teman-temannya kurang oke dengan keputusan Merry tersebut. Merry ketika itu belum mempunyai kemampuan berbahasa Mandarin padahal lebih dari separuh penduduk Singapura ialah etnis China.
Sebagai seorang pendatang gila di sana, pengalaman dan korelasi Merry sangat terbatas. Namun, satu alasan yang menciptakan Merry pantang mengalah ialah usianya yang masih muda dan masih lajang sehingga ia merasa lebih bebas dan lebih berani mengambil risiko.
Tanpa merasa terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau keharusan untuk berhasil, Merry lebih menentukan untuk memfokuskan diri pada pengalaman dan pelajaran yang ia bisa dapatkan selama fase-fase awal kariernya.
Tapi Merry sudah membulatkan tekad. Ia bekerja 14 JAM DALAM SEHARI, berdiri di erat stasiun MRT & halte bus untuk menunjukkan asuransi, bahkan ia bekerja sampe tengah malam dan gres pulang jam 2 dini hari, belum lagi pendapatan yang tidak niscaya membuatnya terpaksa kembali berhemat untuk mengatur kebutuhan sehari-hari.
Sukses Sebagai Konsultan Keuangan
Sampai akibatnya ia sukses sebagai Financial Consultant yang menjual produk-produk keuangan dan perbankan ibarat asuransi,kartu kredit.deposito,tabungan,dll. Dalam enam bulan pertama karirnya di Prudential, Merry berhasil melunasi utangnya sebesar 40 ribu dolar Singapura.
Tepat satu tahun pertamanya ia berhasil mendapatkan penghasilan sebesar 200 Ribu Dollar Singapura atau sektar 1,5 Milyar Rupiah. Merry Riana kemudian dianugrahi Penghargaan Penasihat Baru Teratas yang diidam-idamkan banyak orang yang menekuni profesi penasihat keuangan pada tahun 2003.
Kemudian di tahun 2004, prestasi Merry yang cemerlang membuatnya dipromosikan sebagai manajer. Merry kemudian memulai bisnisnya sendiri sehabis diangkat menjadi manajer dengan menyewa kantor dan mempunyai karyawan sendiri kemudian ia mendirikan MRO (Merry Riana Organization) sebuah perusahaan jasa keuangan selain itu ia juga mendirikan MRO Consultancy yang bergerak di bidang pelatihan, motvasi serta percetakan buku yang berbasis di Singapura.
Bersama timnya di MRO, Merry mempunyai aktivitas pemberdayaan perempuan dan belum dewasa muda. Anggota timnya di forum ini bahkan tergolong muda, berusia 20-30 tahun. ”Saya ingin menampung orang muda yang punya ambisi dan semangat ibarat saya,” katanya.
Keinginannya untuk menyebarkan ini tak hanya dilakukan di Singapura. Pada ulang tahunnya ke-30, Merry menciptakan resolusi baru, yaitu memberi imbas positif pada satu juta orang di Asia, terutama di tanah kelahirannya, Indonesia. Tahun 2005, Merry mendapatkan penghargaan sebagai penghargaan Top Agency of the Year dan penghargaan Top Rookie Agency.
Hingga sekarang Merry telah memotivasi dan melatih ribuan profesional dan direktur dalam bidang penjualan, motivasi dan pemasaran. Dalam perusahaannya, Merry menaungi 40 penasihat keuangan, yang uniknya mempunyai usia yang masih belia (antara 21- 30 tahun).
Media-mediapun berbondong-bondong memberitakan cerita suksesnya dan dengan segera Merry Riana dikenal sebagai seorang entrepreneur perempuan yang sukses dan menjadi Motivator untuk membagikan ilmu dan kiat-kiat suksesnya semoga setiap orang menjadi pribadi-pribadi yang sukses.
Kini,Merry Riana mempunyai mimpi untuk mengatakan imbas positif bagi 1 juta orang di Asia,terutama di Indonesia. Salah satunya dengan meluncurkan buku "Mimpi Sejuta Dolar" yang sangat inspiratif dan akan diangkat ke layar lebar.
Merry menyatakan bahwa motivasinya tidak hanya berasal dari keinginan untuk mengatakan kehidupan yang lebih baik pada kedua orangtuanya tetapi juga dari ambisinya untuk membantu generasi muda lainnya untuk melaksanakan hal serupa.
Ia berharap para cowok bisa mengatakan kehidupan yang lebih baik, tak hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga orang bau tanah mereka dan anggota keluarga mereka yang lain.
Buku " Mimpi Sejuta Dolar " sendiri sudah menjadi National Bestseller hanya dalam waktu 1 bulan sehabis peluncurannya. Buku ini menarik perhatian publik Singapura dan Asia Tenggara alasannya yaitu menuliskan perihal prestasi Merry Riana menghasilkan S$ 1.000.000 pada usia 26 tahun yang Awalnya, Merry Riana yaitu mahasiswi Nanyang Technological University yang berhutang sebanyak S$ 40.000.
Profil kesuksesan Merry Riana mulai dikenal sehabis muncul di artikel The Strait Times pada tanggal 26 Januari 2007 yang berjudul "She's made her first million at just age 26" ("Ia mencapai satu juta dolar pertamanya di usia 26 tahun").
Merry Riana aktif sebagai pembicara di banyak sekali seminar, perusahaan, sekolah dan media massa di Singapura dan beberapa negara di Asia Tenggara. Ia dikenal ulet dalam memanfaatkan jejaring sosial Twitter melalui akun twitternya di @MerryRiana
Biodata Merry Riana
Nama lahir : Merry Riana
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 29 Mei 1980
Orang bau tanah : Ir. Suanto Sosrosaputro (Ayah), Lynda Sanian (Ibu)
Suami : Alva Christopher Tjenderasa
Anak : Alvernia Mary Liu, Alvian Mark Liu
Pekerjaan : Motivator, Penulis, Pengusaha, Aktris
Agama : KatolikAlmamater : Nanyang Technological University, Singapura
Kata-kata Motivasi dari Merry Riana
- Berpikir positif yaitu pekerjaan yang mudah, yang Anda perlukan hanyalah ‘jangan berpikir negatif’.
- Hidup ini ibarat mengendarai sepeda. Kita akan melaju terus, selama kita masih mengayuh pedalnya.
- Berubahlah sebelum perubahan itu yang akan memaksa Anda.
- Hidup mungkin penuh dengan masalah. Tapi selama kau mengatakan yang terbaik & terus berdoa, segalanya akan indah pada waktunya.
- Berikan senyuman termanismu walau ketika terpedih di hatimu, setidaknya kau masih bisa membahagiakan orang-orang di sekitarmu.
- Lakukan kebaikan dan kebaikan-Nya pun akan semakin terasa.
- Jangan hanya puas jadi penonton dan komentator. Jadilah sutradara dan pemain.
- KESEMPATAN sudah menunggu usang di depan kita. Cepat bergerak, sebelum orang lain tiba menjemputnya.
- Kenikmatan & penderitaan hanya sementara. Jangan terhanyut oleh kenikmatan sementara jangan mengalah alasannya yaitu penderitaan sementara.
- Jika kita menunggu hingga semua keadaan sudah tepat gres kita mengambil tindakan, mungkin kesempatannya sudah hilang.
- Jika kita bersalah pada orang lain akui kesalahan dan minta maaf. Jika orang lain bersalah pada kita: dengar dan maafkan.
- Jangan meremehkan hal-hal kecil. Hal-hal besar hanya bisa tercapai dengan mencapai hal-hal kecil itu terlebih dahulu.
Itulah sekelumit cerita usaha hidup seorang merry Riana yang terangkum dalam biografi Merry Riana, semoga pembaca biografiku.com sekalian sanggup mengambil manfaat dari artikel ini. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Biografi Merry Riana - Motivator Perempuan Tersukses"
Post a Comment