Biografi Dan Profil Alim Markus - Cerita Sukses Pemilik Maspion Group
Biografiku.com - Maspion merupakan salah satu perusahaan produsen perkakas yang besar di Indonesia. Maspion didirikan oleh Alim Husin namun Maspion bermetamorfosis perusahaan besar di tangan Alim Markus anaknya.
Sejarah perusahaan Maspion bermula seorang perjaka berjulukan Lin Xueshan, perjaka 19 tahun yang berasal dari Desa di provinsi Fujian, China nekat merantau dan hingga ke Indonesia sesudah berlayar selama 40 hari. Terinspirasi dari pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Indonesia pada era ke 14. Ia datang di Pasuruan, Jawa Timur dan kemudian mengubah namanya menjadi Alim Husin.
Untuk bertahan hidup di Pasuruan, Alim Husin menjual kain. Tak usang kemudian Alim bersama kawannya Gunardi Go menciptakan lampu teplok model gres dan mulai menjualnya secara massal pada tahun 1954.
Lampu buatan Alim dan Gunardi cukup bagus. Tidak gampang pada alasannya yakni dilapisi beling dan tidak menciptakan dinding rumah hitam tanggapan asapnya. Banyak yang menyukai lampu teplok buatan mereka. Alim Husin bersama Gunardi Go mendirikan UD Logam Djawa di tahun 1965 yang kemudian menjadi cikal bakal perusahaan Maspion. Alim juga dibantu oleh anaknya yaitu Alim Markus dalam baik itu dalam hal penjualan, manajemen hingga keuangan.
Dengan karyawan yang berjumlah 8 orang, Alim Husin bisa memproduksi 300 lusin lampu teplok yang jenisnya majemuk mulai untuk rumahan hingga untuk para nelayan. Usaha milik Alim Husin dan Gunardi Go berkembang pesat.
Di tahun 1971, Alim membuka perjuangan gres dengan memproduksi perabotan rumah tangga yang terbuat dari plastik ibarat loyang, ember serta baskom. Ia menunjukkan brand produknya dengan nama Maspioneer. Namun sudah ada perusahaan lain yang menggunakan nama Pioneer sebagai brand produk mereka sehingga mengajukan komplain.
Akhirnya kata Maspioneer kemudian diubah menjadi Maspion. Maspion merupakan kepanjangan dari kalimat Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional yang merupakan ide dari Alim Markus anaknya. Di tahun itu juga 1971, Alim mengangkat anaknya Alim Markus menjadi Direktur Utama Maspion.
Mengenai profil dan biografinya, Alim Markus yang lahir 24 September 1951 di Surabaya yakni anak sulung dari Alim Husin. Ia tidak final Sekolah Menengah Pertama alasannya yakni sibuk membantu perjuangan ayahnya. Namun meskipun tidak tamat, Ali Markus sudah berpengalaman dalam mengurus perjuangan ayahnya semenjak usia dewasa mulai dari sebagai cleaning servis, administrasi, keuangan, hingga penjualan. Maka tak heran ayahnya menunjuk Alim Markus sebagai administrator Maspion.
Di tangan Alim Markus, Perusahaan Maspion semakin agresif. Maspion Group gencar melaksanakan perluasan bisnis di segala lini usaha. Dimasa kepemimpinannya, Maspion mempunyai lusinan anak perusahaan.
Bisnis utamanya yakni produk kebutuhan ibu rumah tangga ibarat panci teflon, kompor gas, termos, pompa air, kulkas hingga kipas angin. Kemudian merambah ke bisnis konstruksi, properti, bisnis jasa keuangan hingga perusahaan patungan dengan investor lain.
Maspion mempunyai daerah Industri di Surabaya dengan luas mencapai 100 hektar. Maspion kemudian dikenal masyarakat sebagai brand lokal yang mendominasi pasar peralatan rumah tangga. Strategi bisnis yang dilakukan oleh Alim Markus yakni merangkul para manufaktur aneh yang populer dari Jepang dan Korea ibarat Samsung, membujuk mereka untuk membangun pabrik di Indonesia dengan laba pembagian saham yang sama sehingga tercipta perusahaan patungan.
Dengan kalimat 'Cintailah produk-produk Indonesia', merupakan slogan andalan perusahaan Maspion. Alim Markus pun kerap memerankan sendiri produk-produknya di televisi. Ketika krisis 1998, Maspion menutup 5 pabriknya dari total 63 pabrik. Ia bahkan berani kembali ke Indonesia ketika kerusuhan Mei 1998 ditengah sentimen anti warga keturunan Tionghoa.
Ia pun kerap di demo oleh karyawannya yang meminta kenaikan upah. AlimMarkus bahkan pernah dijebloskan ke penjara tanggapan kasus bank gelap yang menciptakan CEO Jawa Pos ketika itu Dahlan Iskan hingga Jusuf Kalla serta pejabat dan tokoh masyarakat ikut menjamin penahanan diri Alim Markus ditangguhkan. Namun dakwaannya digugurkan.
Alim Markus menikah dengan Sriyanti dan mempunyai tujuh orang anak. Alim sendiri miliki tiga orang saudara yaitu Alim Mulia Sastra, Alim Satria dan Alim Prakarsa. Alim Markus pernah menjadi penasehat presiden ketika Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika menjabat sebagai presiden.
Total kekayaan Alim Markus bersama keluarganya ditaksir mencapai 5 triliun rupiah di tahun 2017. Bos perusahaan Maspion ini menempati urutan ke 31 dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Kini Maspion dipimpin oleh anaknya yaitu Herman Halim yang juga merupakan mantan Ketua Harian Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia. Ia sempat menghebohkan media semenjak menyatakan menjadi muallaf dan masuk islam pada tanggal 27 Agustus 2004.
Sejarah perusahaan Maspion bermula seorang perjaka berjulukan Lin Xueshan, perjaka 19 tahun yang berasal dari Desa di provinsi Fujian, China nekat merantau dan hingga ke Indonesia sesudah berlayar selama 40 hari. Terinspirasi dari pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Indonesia pada era ke 14. Ia datang di Pasuruan, Jawa Timur dan kemudian mengubah namanya menjadi Alim Husin.
Untuk bertahan hidup di Pasuruan, Alim Husin menjual kain. Tak usang kemudian Alim bersama kawannya Gunardi Go menciptakan lampu teplok model gres dan mulai menjualnya secara massal pada tahun 1954.
Lampu buatan Alim dan Gunardi cukup bagus. Tidak gampang pada alasannya yakni dilapisi beling dan tidak menciptakan dinding rumah hitam tanggapan asapnya. Banyak yang menyukai lampu teplok buatan mereka. Alim Husin bersama Gunardi Go mendirikan UD Logam Djawa di tahun 1965 yang kemudian menjadi cikal bakal perusahaan Maspion. Alim juga dibantu oleh anaknya yaitu Alim Markus dalam baik itu dalam hal penjualan, manajemen hingga keuangan.
Dengan karyawan yang berjumlah 8 orang, Alim Husin bisa memproduksi 300 lusin lampu teplok yang jenisnya majemuk mulai untuk rumahan hingga untuk para nelayan. Usaha milik Alim Husin dan Gunardi Go berkembang pesat.
Maspion Dibawah Kepemimpinan Alim Markus
Di tahun 1971, Alim membuka perjuangan gres dengan memproduksi perabotan rumah tangga yang terbuat dari plastik ibarat loyang, ember serta baskom. Ia menunjukkan brand produknya dengan nama Maspioneer. Namun sudah ada perusahaan lain yang menggunakan nama Pioneer sebagai brand produk mereka sehingga mengajukan komplain.Akhirnya kata Maspioneer kemudian diubah menjadi Maspion. Maspion merupakan kepanjangan dari kalimat Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional yang merupakan ide dari Alim Markus anaknya. Di tahun itu juga 1971, Alim mengangkat anaknya Alim Markus menjadi Direktur Utama Maspion.
Mengenai profil dan biografinya, Alim Markus yang lahir 24 September 1951 di Surabaya yakni anak sulung dari Alim Husin. Ia tidak final Sekolah Menengah Pertama alasannya yakni sibuk membantu perjuangan ayahnya. Namun meskipun tidak tamat, Ali Markus sudah berpengalaman dalam mengurus perjuangan ayahnya semenjak usia dewasa mulai dari sebagai cleaning servis, administrasi, keuangan, hingga penjualan. Maka tak heran ayahnya menunjuk Alim Markus sebagai administrator Maspion.
Di tangan Alim Markus, Perusahaan Maspion semakin agresif. Maspion Group gencar melaksanakan perluasan bisnis di segala lini usaha. Dimasa kepemimpinannya, Maspion mempunyai lusinan anak perusahaan.
Bisnis utamanya yakni produk kebutuhan ibu rumah tangga ibarat panci teflon, kompor gas, termos, pompa air, kulkas hingga kipas angin. Kemudian merambah ke bisnis konstruksi, properti, bisnis jasa keuangan hingga perusahaan patungan dengan investor lain.
Maspion mempunyai daerah Industri di Surabaya dengan luas mencapai 100 hektar. Maspion kemudian dikenal masyarakat sebagai brand lokal yang mendominasi pasar peralatan rumah tangga. Strategi bisnis yang dilakukan oleh Alim Markus yakni merangkul para manufaktur aneh yang populer dari Jepang dan Korea ibarat Samsung, membujuk mereka untuk membangun pabrik di Indonesia dengan laba pembagian saham yang sama sehingga tercipta perusahaan patungan.
Dengan kalimat 'Cintailah produk-produk Indonesia', merupakan slogan andalan perusahaan Maspion. Alim Markus pun kerap memerankan sendiri produk-produknya di televisi. Ketika krisis 1998, Maspion menutup 5 pabriknya dari total 63 pabrik. Ia bahkan berani kembali ke Indonesia ketika kerusuhan Mei 1998 ditengah sentimen anti warga keturunan Tionghoa.
Ia pun kerap di demo oleh karyawannya yang meminta kenaikan upah. AlimMarkus bahkan pernah dijebloskan ke penjara tanggapan kasus bank gelap yang menciptakan CEO Jawa Pos ketika itu Dahlan Iskan hingga Jusuf Kalla serta pejabat dan tokoh masyarakat ikut menjamin penahanan diri Alim Markus ditangguhkan. Namun dakwaannya digugurkan.
Alim Markus menikah dengan Sriyanti dan mempunyai tujuh orang anak. Alim sendiri miliki tiga orang saudara yaitu Alim Mulia Sastra, Alim Satria dan Alim Prakarsa. Alim Markus pernah menjadi penasehat presiden ketika Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika menjabat sebagai presiden.
Total kekayaan Alim Markus bersama keluarganya ditaksir mencapai 5 triliun rupiah di tahun 2017. Bos perusahaan Maspion ini menempati urutan ke 31 dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Kini Maspion dipimpin oleh anaknya yaitu Herman Halim yang juga merupakan mantan Ketua Harian Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia. Ia sempat menghebohkan media semenjak menyatakan menjadi muallaf dan masuk islam pada tanggal 27 Agustus 2004.
0 Response to "Biografi Dan Profil Alim Markus - Cerita Sukses Pemilik Maspion Group"
Post a Comment